waktu jugalah yang bercerita tentang perubahan
tak peduli apa ini mimpi atau mati
tetap membeku pada tanaga urat nadi
untuk melanjutkan perjalanan di sore hari
selalu tak pernah mengerti
apa arti dari tangis
tatkala jerit membaringkan diri
dari sejuta suara yang diyakini
lewat keterpencilan
dengan sekerat kesakitan
perasaan sudah menjadi bangkai
terdampar dalam parit
dan pada pematang bait
masih saja dangkal
agar hidup bisa terpahami
Oktober 2008
No comments:
Post a Comment