Translate

Tuesday, September 24, 2019

MALAM TANPA AKSARA

tidak lagi kutemukan aksaramu di malam ini
kepadamu yang entah dan kepadaku yang kehilangan
kita adalah ketololan yang dirundung pilu
karena kesunyian adalah sarang kita untuk hidup

tidak kulihat lagi aksaramu menari di sini
itu, saat kau hilang sekian detik lamanya
lalu kemanakah aksaramu kini dalam detik itu?
kesendirian ditekan, terdesak sunyi yang bernyanyi

di antara malam dan kesendirian tanpa aksaramu.
mengheninglah lakon aksara di tubuh sepiku.

September 2019

Monday, September 23, 2019

O, TUHAN…

gerimis menderai dalam uraian rindu dan
waktu menerus membakarku, disetiap menit,
detik  aku bernapas, aku merasa hidupku
berubah menjadi neraka.

aku tidak mampu lagi memanggil-manggilmu
dengan kata-kata yang tak mampu aku
terjemahkan.

aku yang menggigil dan membeku, terlempar
pada dunia yang penuh orang lain, asing. kini,
tak peduli lagi kau akan datang atau aku yang
akan berpulang.

Maret 2019 

AKU, KOPI & KAWANKU

                            Untuk Hendra Wahid

kami sama berusaha penuh
menaklukan hidup
untuk kopi menumbuhi tubuh

siapa menduga ?
angka-angka kian meredup
karena hidup kian mendera
hilang tenggelam
hingga tak punya arti

engkau yang selalu dekat
memberi hidup tanpa penat
untuk aku yang susah pekat


Maret 2019

SETANGKAI GERIMIS

ingin ku berkirim sapa malam ini,
tapi dengan setangkai gerimis aku
menyapamu.
gerimis sudah dua jam lamanya dan aku
masih menunggu
untuk mendapatkannya.
setangkai gerimis akan ku bawa untuk
menyapamu, tunggulah sampai aku
mendapatkannya.

Februari 2019

MENJUAL KOPI

                       Kepada Oom Somara de Uci 

aku mendatangimu,
saat beras habis, otak krisis
tuhan mengabur kabur
kemiskinan kelam membatu
menghantam hidup berpilu kelu
di sini tidak ada apa-apa
susah, memperkelam segala
ini dunia asing dan tak peduli
suara hilang, mata berlinang

kepada engkau pembeli teguh
di depanmu aku berterima kasih
empat nyawa dihidupi, di sini!



Februari 2019

KOPI TUBRUK

bercumbulah gula kopi
tak pudar rasa
menjadilah rasa cinta

Oktober 2018 

KOPI DAN KENANGAN

di balik sebuah dunia
peristiwa menjadi isyarat

pada kopi kuserahkan
kenangan yang menjadi kental

September 2018

SEDIH, SEDUHLAH!

sedih, lupakanlah !
mulailah menyeduh
agar dengan kopi
kau, tidak tersedu-sedu!

September 2018 

MENJADI ADA

 pada tempat yang ada
aku menjadi ada
dan lahirlah
kata dalam dada
untuk menanti
segala bertumbuh
sedih dan pilu
tawa dan senang
untuk direguk,
tanpa kita tahu
apa makna
yang sebenarnya
kini dan nanti

Juni 2016 

KELUH KESAH AKSARA


Dari garis-garis aksaramu
Seikat rindu menempelkan keluh kesah
Yang memanggil tanpa suara
Adakah gemuruh badai dalam dadamu?
Kenyataan menyuburkan pedih
Bukan untuk kesenangan
Namun lewat ujung tangis
Hidup adalah pengembaraan
Menemani perjalanan hari

Sep. 19

KAU DAN AKSARA


Jangan kau bawa aksara itu keranjangmu
Apa lagi diberi desah napas dan orgasme

Jangan kau bawa semua itu, ingatlah
Sebab jalanmu berbeda dengan aksaramu

Di antara perjalanan kemarin dan hari esok
Huruf dan imaji meliarkan aksara yang lahir
Dari bekas luka dalam hamparan kesunyian
Seperti tarian luka yang menyambutmu
Di tanah kubur.

Kau dan aksara adalah dua hal yang berbeda
Dalam kisahmu, jika kau adalah kesenangan
Maka  akasaramu adalah kepedihan

Demikianlah,
Aksara adalah petualangan di jurang
Yang membusuk tempatmu tersungkur
Sebagai penyair.
                                                      
September 2019

AKSARA PILU


Aksara yang kau kirimkan malam ini
Mengalir hingga ke pembuluh darahku
Memberi ruang ke sudut bayangmu
Hingga  kesedihan terus berulang
Dan Rindu terus menderu,  
airmata adalah aksara kesepian
Yang kelak gugur di tanah kubur.

September 2019


AKSARA MENDERAI


Aksara menderai begitu dalam
Terasa  pedih sampai ke sum-sum
Mengurai gelisah hingga terpendam
Diterjang meradang yang begitu kelam

Dan, Tiba-tiba aku digerogoti aksara
Aksara-aksara pilu  yang berlalu kelu

September 2019

EKSOTISME AKSARA


Kalimat-kalimat aksaramu menjerit
Kemudian kecemasanpun sungguh melilit

Dari catatan pertarungan aksara
Kusapa luka  yang ada dalam aksara

Agar tergenggam erat dalam peluk
Untuk aksara disyairmu yang tak remuk

Sep. 19

AKSARA DAN TUBUH


Kau menjelma menjadi aksara
Dan Kabar tak lagi menjadi peristiwa

Tetapi tragedi  dari sebuah pemberontakan
Dari dasar kenyataan yang membusukan
Saat  kau tulis untuk menjadi kesaksian

Agar nanti aksara tidak dapat dikemaskan
Bersama tubuh berkafan
menuju ruang yang dikekalkan
dan aksara akan tetap hadir dalam kehidupan

Sep. 19

GETAR AKSARA

Bahwa getar aksara mengalir hingga ke darah
hingga tangis pun tak habis – habis 
dari keheningan aksara yang menubuh.
Pada kesendirianlah kegelisahan ini hidup
Tak ada yang dapat menyapa  kenyataan
Dan dalam aksaramu syair-syair tumbuh
Menjelma aksara tak terduga dan terbunuh
; lagi

Sep. 19

AKSARAMU KEMBALI BICARA


Aksaramu kembali bicara
Melengkapkan makna tubuhmu
Bersama malaikat dikedalaman kalbumu
Tunbuh subur dan mekar di dada

September 2019

PROSA AKSARA


Aku melihat aksara
Dari balik tarian huruf
Ketika malam melepaskan kata
Dingin dan berangin
Ke arah hati dan tubuhku
Yang rapuh terbentur waktu

Aksaramu saat itu,
Adalah kejujuran yang pedih
Dan terasing, meracau kacau
Dan bersarang di hatimu
Lembap dan tenggelam

Aku melihat limpahan aksara
Membanjiri tubuhmu
Sedangkan aksara tsunami
Berhimpun di dadamu.

Malam itu, aku sulit berkata-kata
Banjir bandang aksara menyeret
Tubuhku ke tubuhmu tanpa ruang

September 2019

AKSARA KEHENINGAN


Limpahan aksara merembes ke tubuh
rasa sedih aksara telanjang  menjelma kenangan
maut yang kelam menyodorkan aksara yang diam
raib dalam gairah gaib yang berdarah
aksaramu terasa kelam pada luka sunyi
teriris  bait-bait aksara keheningan

September 2019

JEJAK AKSARA


Telah aku baca jejak aksaramu 
huruf demi huruf kegelisahan
Tumbuh mekar  di luasnya kalbumu
Dipetik hangat berkabungnya tubuh
Yang saling memahami gairah kerinduan

Semua larut dalam keheningan
Menjadi tarian yang bergelombang lautan
Lalu desah napasmu adalah aksara
Biar abadi jejak aksara di ingatan kita
Agar menjadi tembang dan tarian
Untuk menyadarkan
bahwa hidup ini terasa singkat

September 2019

PERCAKAPAN AKSARA


Di dalam aksara bayang-bayangmu,
Menarilah. Biar kutemui bekas luka
dalam kebisuanmu bagai badai waktu
yang menghempaskanmu ke dunia lain.

Lalu, aksaramu menjadi percakapan
Mengekalkan kita dalam aksara
Kemudian kita pun menyapa kematian
Di antara percakapan aksara.

September 2019

AKSARAMU


Aku menunggu aksaramu
Yang memasuki relung hati
di jalan hampa.

Aku tak punya alasan
untuk menghadirkanmu di sini
cukuplah aksara-aksaramu
yang berserakan dalam duka

Karena pada kerinduanlah
Kutemukan prasati di dalam aksaramu

September 2019

TARIAN AKSARA


Aksara itu memainkan tarian
Tarian kematian
Yang kau tulis sebagai jejak
Kala kau diam dalam keterasingan

ada-mu adalah pencarian tubuh
dan tubuhmu adalah jeruji
hingga kegelisahan menyedotmu habis
dan menandai pertemuan sejarah diri

Kubaca aksaramu sebagai mantera
Yang menikam di dada kiriku

Dan dari kejauhan aku pun menatapmu
Kulihat kau sambil tersedu
memainkan tarian aksaramu
hingga darah menetes
; pedih


September 2019

BUTOHMU

                         Kepada Okty Budiati

Menari di atas warna pelangi
Menebal, rapuh badan pada ada
Di tubuhmu lagu merdu mengalun
Bergelut sendu, menari seluruh

Sunyi bernyanyi, gerak meriak
Menarik tubuh meluruhkan jiwa
Menyayat diri ditekan tak berdaya
Lalu menderu ke dalam kelam

Hidup tidaklah hidup
Membentuk dunia sendiri
Menjadi penghabisan diri
Di seribu dunia paling terkelu

Juni 2019