untuk: dk* CSBJBKDP
aku tahu dia,
seorang perempuan sibuk-
kulewatkan beberapa menit bersamanya
hanya melihatnya
hanya di siang hari.
aku tahu dia,
kulewatkan bersama senja di petang kering
hanya terbayang
hanya di sore hari.
aku tahu dia,
kulewatkan tanpa terlupakan ditiap detik-menitku
hanya tergelisahkan
hanya di setiap hari.
aku tahu dia
hanya, aku tak pernah tahu dia
saat aku tahu dia
Oktober 2009
Translate
Wednesday, October 14, 2009
tanpa bentuk
untuk: dk* CSBJBKDP
aku,
mungkin penyair tanpa bentuk
tak bisa meramu malam
memproduksi katakata
tapi di siang megah tanpa panas
di depanmu dengan menatapmu
ku patri dirimu untuk malam
agar bisa kuramu bersama lelah
menjadi katakata
menjadi tanpa bentuk
menjadi karya tak terlupakan
:untukku!
Oktober 2009
aku,
mungkin penyair tanpa bentuk
tak bisa meramu malam
memproduksi katakata
tapi di siang megah tanpa panas
di depanmu dengan menatapmu
ku patri dirimu untuk malam
agar bisa kuramu bersama lelah
menjadi katakata
menjadi tanpa bentuk
menjadi karya tak terlupakan
:untukku!
Oktober 2009
Sunday, October 11, 2009
senin yang kutunggu
untuk: dk* CSBJBKDP
senin yang kutunggu
pada sabtu yang mengharu
sabar di hari minggu
jelas sudah aku merindu
hari yang coba kukenali
menggali informasi dengan halusinasi
inikah derita bagi hati
yang sulit untuk dilalui
; menjadi cinta tak-ber-arti
Oktober 2009
senin yang kutunggu
pada sabtu yang mengharu
sabar di hari minggu
jelas sudah aku merindu
hari yang coba kukenali
menggali informasi dengan halusinasi
inikah derita bagi hati
yang sulit untuk dilalui
; menjadi cinta tak-ber-arti
Oktober 2009
Saturday, October 10, 2009
itu siapa?
untuk: dk* CSBJBKDP
terik siang menarik langkah
merunduk pada bukit bisu
beribu langkah kesiangan
aku mengering tanpa bahasa
berdegup detak jantung terkulai
mata membeku terbungkus kaku
menuju bentuk mahluk tercantik
aku mengigau; itu siapa?
jelas terlihat kau sendiri
duduk sendiri, sibukpun sendiri
wajah serius tetap terfokus
persis terlihat kau tampak bengis
Oktober 2009
terik siang menarik langkah
merunduk pada bukit bisu
beribu langkah kesiangan
aku mengering tanpa bahasa
berdegup detak jantung terkulai
mata membeku terbungkus kaku
menuju bentuk mahluk tercantik
aku mengigau; itu siapa?
jelas terlihat kau sendiri
duduk sendiri, sibukpun sendiri
wajah serius tetap terfokus
persis terlihat kau tampak bengis
Oktober 2009
Subscribe to:
Posts (Atom)