Translate

Monday, July 31, 2017

PERJALANAN

suarasuara itu telah terbentuk menjadi sebuah lorong orgasme yang mendendang pilu dari sebuah perjalanan yang dirahasiakan, begitu banyak perjalanan di mana angin akan membawa wewangian melalui udara yang begitu beku dan pekat. perjalanan akan menerbangkan bayangan dengan menggantungkan diri pada matahari di tengah musim yang tersembunyi. 

sayapsayap menjadi arah dari sekawanan abjad yang mencipta berbulirbulir rindu, perjalanan akan mengalirkan diri kepada air, kepada udara, kepada tanah, kepada sejuk, dan kepada waktu serupa kelahiran. 

perjalanan sebuah raga yang menafsir rindu bahwa tapak kaki harus menempuh beriburibu meter garis akhir dari tubuhku untuk tubuhmu menuju ketiadaan. 

di mana pun  dan kemana pun perjalanan adalah penderitaan yang menjadi kehadiran bersama sepasang mata yang bersuara tanpa kata.

2016

KABUT DI TEPI SUKMA

kabut menyusut di tepi kolam ketika bulan temaram dan sepi tenggelam dalam gelap, kosong dan jauh.

malam menjadi keringat yang mengalirkan mimpi di langit tanpa dusta. pada awalnya adalah harapan, berada di atas bumi berkarang batu bersama wajahwajah tegang yang melahirkan ketakutan berkalangkabut. 

kabut mulai mendekat dan berjalan ke tepi angin yang disetubuhi nyanyian petualang di atas geladak yang mendekap suara.

langkahlangkah menjadi sajak yang hidup dan memandang silau lampu di ujung tepi, begitu penuh perjalanan sukma bergincu yang dulu merasa berdaya di dalam saku baju. 

aku mengikat sukmaku, menggantungkan diri untuk lenyap dalam kesepian di atas ranjang yang berantakan. prajurit pemburu sukma bersatu ke dalam kabut bersama angin mendekati sukmaku ketika bulan temaram.

2016

TUBUH

tubuh dengan dahsyatnya mengepalkan badai dalam irama berbaju dunia. deru dalam kalbu menyerunyeru untuk memburu hidup, dalam nafas yang tersirat dari sekuntum bunga yang putus asa berulang kali. 

tubuh adalah matahari yang menyalakan langit menjadi berkilauan dalam renda nasib, di bawah rumpun tubuh yang tetap hidup dan menunggu mati. mautlah yang akan menjalani loronglorong pada dinginnya perasaan, tidak ada fana yang berdaya ketika keangkuhan mulai bisa tertawa menjeritjerit. 

hidup adalah nyata dalam tubuh yang menjadi keindahan yang menyimpan cita-cita dan ciuman di antara makna dan khayalan. tubuh menjadi komoditas yang bermekaran dalam kantongkantong kefakiran yang mengira terus hidup. tubuh adalah kerimbunan manja yang menjadi potonganpotongan yang bernilai komoditas.

2016

Thursday, July 13, 2017

DI KOTAMU

aku di sini, berada di kotamu
keberadaan kita sangat merahasiakan
kita tidak berkilo-kilo meter jauhnya
tapi kita tidak beralasan untuk jumpa

di tubuhmu kota telah tumbuh
menikmati kemewahannya
dan aku hanyalah gulungan angin
yang sembunyi menimbun diri

hari-hari telah datang dan pergi
dan aku tak berani menyatakan diri
dengan peran yang menantang dunia
aku hanya mengikuti takdirku
hidup sederhana dan bersembunyi
biar tak ada perjumpaan denganmu
: di kotamu.

Januari, 2017