KOPIGAMI
Kopigami
adalah sebuah produk kopi bubuk yang masih diproses secara manual dan diproduksi
dengan hasil rumahan, Kopigami ini mengawali produksinya sejak akhir tahun 2017.
Produk kopigami ini dihasilkan dari Kopi Gunung Manglayang dan didukung oleh
petani yang bertani kopi di Blok Ciharung Gunung Manglayang, Sukasari –
Sumedang, nama petani tersebut yaitu Bapak Aben dan Kang Masdi. Kopigami
didirikan oleh Dadan Nurdiana sekaligus sebagai pembuat kemasan kopi bubuk tersebut,
hasil produksi rumahan yang dihasilkannya belum memproduksi secara masal tapi masih
terbatas dan tempat produksi rumahan tersebut berada di Kampung Tarengtong, RT.002/RW.004,
Ds./Kec. Sukasari, Kab. Sumedang.
Kopigami
adalah produk kopi bubuk yang dikemas per 100 gram dan diproduksi masih secara terbatas karena berbagai
keterbatasannya, menyediakan 3 macam jenis sangrai yaitu sangria terang/light, sangrai
sedang/medium, dan sangrai gelap/dark, Kopi diolah secara manual proses dan
manual roasting. Maka disebutlah Kopigami dengan sebutan Mr. Gami ( Manual
Roasting Kopigami).
Sekilas
Kopi Gunung Manglayang
Dalam
catatan sejarah, Gunung Manglayang mulai ditanami kopi dimasa kolonial Belanda
(Vereenigde Oostindische Compagnie atau VOC = Kongsi Dagang atau Perusahaan
Hindia Timur Belanda) dan pertama kali ditanami kopi sekitar abad ke-17 yaitu
sekitar tahun 1600an sekian. Saat itu Belanda mengutus Abraham Van Riebeeck
untuk mengintai Bandung, yang dikalangan pribumi dikenal dengan nama Tatar
Ukur. Nama Tatar Ukur mengacu pada Dipati Ukur, Penguasa Bandung saat itu.
Bandung atau Gunung Manglayang ketika itu masih berupa hutan belantara dan
Belanda yang berkedudukan di Batavia mencurigai Bandung sebagai sarang
pemberontak.
Abraham
Van Riebeeck adalah cucu pendiri Cape Colony di Afrika Selatan, disela
pengintaiannya, Abraham Van Riebeeck membawa benih tanaman kopi dan dialah
orang yang pertama kali membawa benih tanaman kopi ke Priangan dan atau Pulau
Jawa. Tanaman kopi yang asli peninggalan zaman Belanda, telah ditemukan tiga
tanaman unggulan dengan kopi jenis arabika, tanaman kopi tersebut yang dulu
disebut dan dikenal dari daerah-daerah perkebunan kopi yang salah satunya
adalah Gunung Manglayang - Sumedang.
Kopi
hasil perkebunan ini dinamakan Javakoffie yang terkenal hingga Eropa karena
pada abad ke- 18 atau sekitar tahun 1700an sekian, VOC mulai mengekspor hasil
kopi ke Belanda dan masuk Eropa, dalam dunia perdagangan kopi tersebut kemudian
dikenal dengan sebutan Java Coffee Preanger dan orang asing lebih sering
menyebutnya a cup of Java (Secangkir kopi dari Jawa).
-dari berbagai sumber
-dari berbagai sumber