Gerbang dini hari menggelorakanmu
Mengganti tawa dengan rindu
Di minggu Pulas tak terjamah
Kau berbisik dengan nada
Menyerahkan, menyetorkan kata
Restu malam membuka hati
Mengeja sepi pada ruang kosong
Tepat ketika kau sunyi
Ketika tawa tak mengenyangkanmu
Dan air mata menjadi mata air
Dan aku adalah danau
Menyusun kata yang kau alirkan
tepat ketika sunyi menjadi mata air
dan tawa tergeletak di samping ujung kakimu
dan aku akan tetap terinjak
melingkar ditapak kakimu
janganlah kau tenggelam
dan jangan pula kau beranjak
sebelum angin menerbangkanmu
;tanpa arah
Juni 2011
Translate
Wednesday, June 22, 2011
Saturday, June 18, 2011
Hari tanpa nada pada kata (4)
Matamu tajam tanpa pisau
Memendam geram dan karam
Berlabuh untuk menerkam
Berbahasa tanpa kata
Duka dalam senyum
Dan harapan ku masih bernyanyi
Dari bibir menara pesonamu
kutembus kemarau dengan gaung
bait puisi yang pahit kutulis
Karena sajaklah
Kutulis kata walau tanpa nada
Agar malapetaka pahit
Kini manis tanpa ku tunggu
18 Juni 2011
Memendam geram dan karam
Berlabuh untuk menerkam
Berbahasa tanpa kata
Duka dalam senyum
Dan harapan ku masih bernyanyi
Dari bibir menara pesonamu
kutembus kemarau dengan gaung
bait puisi yang pahit kutulis
Karena sajaklah
Kutulis kata walau tanpa nada
Agar malapetaka pahit
Kini manis tanpa ku tunggu
18 Juni 2011
Friday, June 17, 2011
Hari tanpa nada pada kata (3)
Kata yang kudekap dalam pengap masih berkisah dan ganjil
Saat kau berlumur rahasia dan mengenyam dendam
Dan aku masih berbincang dengan masa lalu
Syndrome memorya akut, Menelan kelenjar bawah sadar
seperti kilatan cahaya tanpa petir,
saat ini di hari tragis yang bernama jum’at
17 Juni 2011
Saat kau berlumur rahasia dan mengenyam dendam
Dan aku masih berbincang dengan masa lalu
Syndrome memorya akut, Menelan kelenjar bawah sadar
seperti kilatan cahaya tanpa petir,
saat ini di hari tragis yang bernama jum’at
17 Juni 2011
Hari tanpa nada pada kata (2)
Layu menatap, rayu melaju tetap
Petang meratap, berdendang penuh gelagap
Nada menyepi tegap, tentang janji bertepuk gagap
Celoteh yang meresap, kini hilang tanpa tergarap
lalu aku hanya memaki
di satu hari tanpa nada pada kata
dan setiamu hanya muncul seperti sendawa memekik terbata
16 Juni 2011
Petang meratap, berdendang penuh gelagap
Nada menyepi tegap, tentang janji bertepuk gagap
Celoteh yang meresap, kini hilang tanpa tergarap
lalu aku hanya memaki
di satu hari tanpa nada pada kata
dan setiamu hanya muncul seperti sendawa memekik terbata
16 Juni 2011
Wednesday, June 15, 2011
Hari tanpa nada pada kata (1)
Sore panas dan berangin dipundak ku, selalu runyam dalam ingatan
Berkisah dalam kabut matahari, bergumam menyetorkan resah
Mata tampak asing, jauh tak mengejap menyusur kelok yang tak terlihat
Dalam lagu abu rokok, ditempat duduk ku, dendang asap menggoda penuh curiga
Mungkin aku terjebak, ketika buai menjadi bual lagu tanpa nada
Dan kata sama tak berartinya dengan mimpi disiang hari
“Akh’.. kamu bisa saja memecahkan konsentrasi sinisku…”
15 Juni 2011
Berkisah dalam kabut matahari, bergumam menyetorkan resah
Mata tampak asing, jauh tak mengejap menyusur kelok yang tak terlihat
Dalam lagu abu rokok, ditempat duduk ku, dendang asap menggoda penuh curiga
Mungkin aku terjebak, ketika buai menjadi bual lagu tanpa nada
Dan kata sama tak berartinya dengan mimpi disiang hari
“Akh’.. kamu bisa saja memecahkan konsentrasi sinisku…”
15 Juni 2011
Saturday, June 11, 2011
merangkum senyum
dekat tanpa batas
merangkum akhir petang
terserah...
aku tidak bisa melepas kata
ketika malam tanpa tema
dan tetap tidak tahu
tahu adalah sesuatu pekat melaju
menyandarkan pengetahuan
pada pelupaan cerita
hanya senyum terpendar merayu
ketika kelak tak jumpa itulah ceritanya
tanpa bahasa
terganti senyum
mengelola kenangan
indahkanlah malam tanpa ampun
ketika cerita ini hanya sekedar
senyum
Juni 2011
merangkum akhir petang
terserah...
aku tidak bisa melepas kata
ketika malam tanpa tema
dan tetap tidak tahu
tahu adalah sesuatu pekat melaju
menyandarkan pengetahuan
pada pelupaan cerita
hanya senyum terpendar merayu
ketika kelak tak jumpa itulah ceritanya
tanpa bahasa
terganti senyum
mengelola kenangan
indahkanlah malam tanpa ampun
ketika cerita ini hanya sekedar
senyum
Juni 2011
Bulan terpotong
Inilah pagi
Pada jum’at yang mengabu
Sapa satu kata
Tanpa bahasa berkalimat sendu
Sembilan tanpa lebih
Mengiringi ku pada langit tanpa matahari
Ketika malam
angin gulita terbahakbahak
Meletakanku pada gagu pisau
Denting detik berdetak pada otak
Sebelas tanpa belas kasih
Mengkaramkan ku pada gelap
Dengan bulan yang terpotong
Suburkanlah hasratmu
Jika itu terpuaskan pada tanahmu..
Juni 2011
Pada jum’at yang mengabu
Sapa satu kata
Tanpa bahasa berkalimat sendu
Sembilan tanpa lebih
Mengiringi ku pada langit tanpa matahari
Ketika malam
angin gulita terbahakbahak
Meletakanku pada gagu pisau
Denting detik berdetak pada otak
Sebelas tanpa belas kasih
Mengkaramkan ku pada gelap
Dengan bulan yang terpotong
Suburkanlah hasratmu
Jika itu terpuaskan pada tanahmu..
Juni 2011
Subscribe to:
Posts (Atom)