Matamu tajam tanpa pisau
Memendam geram dan karam
Berlabuh untuk menerkam
Berbahasa tanpa kata
Duka dalam senyum
Dan harapan ku masih bernyanyi
Dari bibir menara pesonamu
kutembus kemarau dengan gaung
bait puisi yang pahit kutulis
Karena sajaklah
Kutulis kata walau tanpa nada
Agar malapetaka pahit
Kini manis tanpa ku tunggu
18 Juni 2011
No comments:
Post a Comment