siang ini terlalu menggairahkan
duabelas
panas
di rabu yang berduka cita
duaempat
menggeliat
di antara nisan dan percakapan
sembilan
memainkan
kau terbalut memainkan sukma
duaribudelapan
terperankan
ternyata
pada setiap angka
rindu bukanlah isyarat
bersama puisi kau melebur
menjadi sebentuk
kesunyian
yang tersunyi
yang terberkati
yang terindui
September 2008
No comments:
Post a Comment