Translate

Thursday, May 07, 2015

surat malam IX

Kepada ; sutradara teater Simbar Kancana
Untuk ketidakjelasan ringan serupa menarik ingus

Di ujung kepalamu tampak setan melahap khuldi dari tukang kebun yang bersyair tentang produk racun kesenian. Di malam kebudayaan, terhisap podium sebagai kekuatan gizi dari persembahan sebuah spiritualitas yang tak terselesaikan.

Kau menerjemahkan estetika pada prosa kegiatan budi manusia yang berpikir. Keindahan, kau jinakan menjadi metafora logika yang harus dirasakan melalui didaktik rasa.
Apalagi yang akan kau terjemahkan pada pemburuan seni ketika kau berpikir bahwa epik mu adalah loncatan bagi yang berpikir. Keterasingan peranmu membawa kebimbangan pada kejayaan sejarah yang kau acakacak dan berserakan.

Bulan memerah di ujung otaku, cahaya tembus pada binasanya plot. Lakon yang kau lahap menjadi gelanggang perang yang dibakar keyakinanmu.

Aku adalah orang yang tergenggam oleh kekuatan fiksi imajinatifmu, tapi aku mengambil keputusan saat bulan tenggelam disudut otakku bahwa nyawa dan keputusan cerita masih menjadi miliku.
Disini batas jalan raya yang membuatku masih bernafas. Pada gubuggubug kesadaran mari berbaris sambil menyalakan obor bahwa terjemahan cerita ini milik kita yang tak perlu kita ikut kesimpulan sutradara.

DadanN-jek
Mei 2015

No comments: