Kepada simbar kancana II
Untuk dendam mu yang merona
Ketika cinta harus berlumuran darah.
Duhai Ratu, sebuah kehormatan aku menyapamu. Disaat haru merayu
pilu, tak bisa ku bayangkan bagaimana derita nafasmu yang tersengalsengal
ketika baunya adalah dendam. Tapi ini beralasan demi kehormatan kerajaan dan
sang raja sendiri. Malam berhak menjemput ajal yang kau kirimkan lewat keringat
birahi yang kau tancapkan pada suami mu aku hanya bisa bersorak bahwa Talaga
memang mempunyai kehormatan yang harus dijaga dengan keringat dan darah.
Kekuatanmu membuktikan bahwa senyum mu mampu menikam tubuhtubuh pengkhianat
seolah kau adalah pencerahan bagi perempuan yang lahir dari tubuh jiwa ranummu.
Pada saat ini, kutulis! Dari pencarian misteri malam bahwa disini, Talaga mampu
menjadi jiwa pembebasan dari belenggu kecurangan dari tradisi sosial politik
kekuasaan. Kau membuktikannya,Ratu.
Salam hormat pada keberanian perempuan serupa Ratu Simbar Kancana.
Kadipaten, 17 Februari 2015
DadanN-JeK
No comments:
Post a Comment