Translate

Sunday, February 22, 2015

SURAT MALAM I

Kepada kawan KlubTeater Majalengka
Untuk pemeran pementasan simbar kancana atawa perempuan yang terbelah.
Pada sebuah tragedi malam
Kawan, dalam gelora malam. Aku dihadapkan pada persetubuhan antara kekuasaan dan cinta, diantara sayang dan dendam dari kerinduan yang ternodai. Aku dihanyutkan pada tragedi berdarah yang membabi buta kau kekalkan. Pada uraian air mata yang melantunkan kesedihan di tanah Talaga aku menghitung disetiap tetesan itu, disetiap degup jantungku yang telah terkoyak oleh pengkhianatan, sungguh menyedihkan. Setiap kedip mataku melagu gugusan gemuruh gagu hingga sedih ini mempertanyakan dirinya! Apalagi sayatan-sayatan tajam yang tertoreh pada ratu simbar kancana, ini memilukan. Kekuasaan yang mewujud pada kebinatangan dan cinta telah teringkari dari setiap sudut ruang nafas menjadi perjanjian antara dendam dan menyayangi hingga malam berdarah telah mempersunting persetubuhan kematian. Sebuah pertanyaan pada diriku, mungkin pekatnya malam membawa kerinduan pada dendam.. apakah pada persetubuhan itu memang terjadi pembunuhan? Ataukah matahari kembar yang merebusnya sehingga menjadi kebisuan?
Kawan, dendam simbar kancana sungguh membawa kerinduan, romantisme jerit dan kenggunan sinisme telah menjadi perkawanan yang membawa kesepian yang mendalam. Kucur darah telah menjadi hiasan mau seperti apa kita menjawab? Bahwa kekuasaan selalu berdarah sedangkan cinta tidak berlumuran darah, sementara cinta telah menjadi sesak dan dendam telah menjadi rindu .
Salam do'a untuk tanah Talaga dan dendam Ratu Simbar Kancana.
Kadipaten, 15 Februari 2015
DadanN-JeK

No comments: