aku terbuat dari kertas, terdengar batuk dan luka lapar
aku mendengar nafas sesak pada jembatan yang berkicau
ketika aku mengetuk jam pada dengkul merah
lama aku termenung, melihat kosong gerak otak buram
dimana aku berada
adalah dunia yang terbakar ratusan kata
letak kerah kemeja tak berbentuk lagi
dan lengan kini hiruk pikuk oleh egoisme sepatu
aku tak percaya lagi keberadaanku
ketika tubuhku terlupakan
mengadu pada Tuhan adalah imbalan
yang tersentuh oleh harap dan kecemasan.
No comments:
Post a Comment