aku tertidur dalam batu yang bernafas
tergeletak bersama rokok keajaiban semesta
dada penuh kucing yang mencari megapon
disini tak ada kehidupan,
atau selangkangan yang mengangkang
serdadu terus berlendir
dan sepertimu ini hanya dugaan
seperti kapitalisme yang melacurkan diri
anti-biotika
tak mampu menahan serangan listrik
dan paru-paru penuh cemburu
ijinkan aku bernafas untukmu
sekedar tertidur dalam peluk keracunan
tidak ada tali sepatu, atau revolusi berkaos kaki
atau wangi parfum birahi, dan musik kebahagiaan
senja tetap mengejanya dan tenggelam dalam kamar
bersama keramahan yang mencari tanah airnya
tanah air yang tercekik
No comments:
Post a Comment