kita menyusurinya,
di jalanku, mendung menyisir
di jalanmu menggali parit dari suara petir
langit meretak cepat :
kau memaknai hujan
aku menciptakan tandus
kita di bingkai pelangi nafas senja
pada dekapan cuaca bersahaja
dan musim tak pernah mengartikannya
selebihnya
hujan dan tandus
tetap satu jalan
mewarnai dunia
untuk berevolusi
dan memainkan cuaca kita
November 2008
No comments:
Post a Comment