di bawah langit
lengan berpandang
jam berdentang
kini, aku tertinggal diam
menyusuri secarik kertas
tentang dunia tak terkendali
katakanlah;
mereka tak pernah ingkar
tentang hidung
dan asap yang keluar dari tenggorokan
maka itu adalah pekik khatulistiwa
sumpah dan amarah
menyatu tunggal bersama gejolak angkuh
radio relaksasi penghisapan
No comments:
Post a Comment