Translate

Friday, January 15, 2010

kepada : Yang Terkenang

Disini,
malam tersepi tanpa bising
meraung dengan hawa dari dingin,
erat memelukku bersama gairah
tebal tembok, kaos katun
tak mampu membuatkan hangat.

Duasatu : tigapuluh membawaku
pada deretan tahun silam yang menjadi masa berkilau,
tepat ketika gelora merekatkan keberduaan berjarak tanpa basabasi.

Nafasku menjadi wujud rindu tanpa desah kesakralan,
setiap hembusan tanpa kesalahan terkenang hadir
pada malam kering tanpa angin
pada deretan masa,
yang membuyarkan kerekatan jarak tanpa kedekatan.

Di kejauhan tanpa tatapan,
tanpa senyum menggugah,
kau pun menghilang tanpa suara,
hanyut menyetubuhi sayatan-sayatan yang telah lupa aku lukai
menjadi irama tak bersahaja melagu penuh ragu
menghilang pada deretan nada pedih melankolia.

teringat pada masa
dimana aku dan kamu
menjadi bagian dari cerita hati tak bermahkota.
Masih terkenang perjalanan pulang bersama matahari,
kau di depanku berkaca pada keringat tak bersuara
menikmati keberduaan langkah,
tanpa sentuhan kau melenggang
dengan senyum menggelora.
Tepat kita hanya mengikuti getar
yang tertembus matahari
ketika bayang menjadi jejak yang harus kita ikuti.
Ingin aku menggandeng kembali
lembut syahdu kulit tak bernoda
menikmati lembut lekuk jemari suara rekat genggammu.

pada kedekatan berjarak
kita kaku tak berkutik
menjadi jauh merindu tak pernah bertatap,
kau menghilang, aku mengenang

kepada : yang terkenang,
kau kenangan, yang terus membuatku senang

Januari 2010

No comments: