menjumpaimu pada kata yang telah menjadi jejak.
kata-kata mengalir meriak,
dalam kalimat yang hangat dan lembut.
untaian huruf dari keyakinan mengundangku memahaminya,
dengan sayap putihmu melayang serta melangit.
malaikat, alam, dan manusia menjadi mantera
dari pikiran bawah sadarku,
dan dari sunyi
suara gelisahku terdengar meledak ramah.
di sudut jendela paragrafmu
yang pelan-pelan membuka isyarat pada setiap kata,
maka meleburlah aku bersama puisi
yang kau sebut;
itu rasa!
April 2009
1 comment:
Aku terlelap dalam kerinduan,
Sang inti penuntun rasa
Jiwa membantu sumber ilham
Ku coba pergi kemanapun langkah
dan menatap lumpur-lumpur
yang terinjak
Ternyata ku perlu keanggunan
lebih dari yang kupikirkan
Post a Comment